SMAN 1 WAY JEPARA

  • Beranda
  • Pelayanan
  • Koleksi
  • Berita
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of E-Festival Cap Gomeh

Text

E-Festival Cap Gomeh

Dewi Cholidatul Ummah - Nama Orang;

Jia merayakan Cap Go Meh di Singkawang. Banyak sekali pertunjukan budaya yang disaksikannya. Ada pawai lampion, wayang gantung, festival kuliner, pertunjukan musik delapan dewa, dan yang tak kalah penting adalah pawai tatung. Suguhan budaya ratusan tahun yang masih lestari hingga kini. Semuanya adalah warisan budaya Tionghoa. Namun, hei! Mengapa ada kesatria aneh dalam pawai tatung itu? Ia memakai kalung tengkorak sebagai aksesoris. Manik-manik dan bulu burung menjadi mahkotanya. “Itu tatung Dayak,” kata Mama. Apa itu tatung Dayak? Bukannya tatung itu budaya Tionghoa? Mengapa orang Dayak ikut dalam perayaan ini? Jia berjalan mengikuti sang tatung Dayak. Lalu, akankah Jia mendapatkan jawabannya?


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
370.114 DEW f
Penerbit
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan., 2020
Deskripsi Fisik
vi; 38 hlm.; 29,7 cm.
Bahasa
INDONESIAN
ISBN/ISSN
978-623-307-000-3
Klasifikasi
370.114
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Cerita Rakyat
Pendidikan
Anak
E-Book
Cerita Anak
e book
buku digital
buku elektronik
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Dewi Cholidatul Ummah
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Festival Cap Go Meh : di Kota Seribu Kelenteng
    Jia merayakan Cap Go Meh di Singkawang. Banyak sekali pertunjukan budaya yang disaksikannya. Ada pawai lampion, wayang gantung, festival kuliner, pertunjukan musik delapan dewa, dan yang tak kalah penting adalah pawai tatung. Suguhan budaya ratusan tahun yang masih lestari hingga kini. Semuanya adalah warisan budaya Tionghoa. Namun, hei! Mengapa ada kesatria aneh dalam pawai tatung itu? Ia memakai kalung tengkorak sebagai aksesoris. Manik-manik dan bulu burung menjadi mahkotanya. “Itu tatung Dayak,” kata Mama. Apa itu tatung Dayak? Bukannya tatung itu budaya Tionghoa? Mengapa orang Dayak ikut dalam perayaan ini? Jia berjalan mengikuti sang tatung Dayak. Lalu, akankah Jia mendapatkan jawabannya?
    Other Resource Link
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

SMAN 1 WAY JEPARA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Menjadi perpustakaan sekolah berbasis ICT (Information and Communication Technology) terdepan SMA Negeri 1 Way Jepara di Kabupaten Lampung Timur serta pusat IPTEK dan sumber belajar warga sekolah guna mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik