Text
GEMA TANAH AIR 1 : Prosa dan Puisi
Gema Tanah Air: Prosa dan Puisi 1. Itulah judul buku berisi kumpulan hasil-hasil kesusastraan, dikutip sekaligus dikumpulkan oleh Hans Bague Jassin semenjak kedatangan Jepang di Indonesia tahun 1942 hingga tahun 1948. Sepintas, imaji pembaca mengarah pada ketekunan dan kesabaran Jassin yang dikenal dengan sebutan ‘Paus Sastra’. Tentu, pembaca boleh ‘ngeyel’ untuk mengingat siapa Jassin, dan kenapa ia mendapat sebutan itu. Namun, ke-ngeyel-an tak perlu berlarut-larut, apalagi melangit.
Ada baiknya, pembaca, untuk mengetahui tentang buku ini. Di mana, bila melihat pengumpulan prosa dan puisi di tahun tersebut, Indonesia masih dikatakan rawan dan cukup polemik—meski tahun 1945 sudah merdeka.
Tentu, ini melentingkan imaji dan tanda tanya pembaca, kenapa buku diberi judul Gema Tanah Air? Tanya tak selalu terjawab utuh. Tapi, di sini, lagi-lagi, pembaca, barangkali akan mengetahui etos kerja dokumentasi Jassin. Ia mengumpulkan prosa dan puisi dari sastrawan tak dikenal maupun sudah dikenal (kondang). Prosa-puisi tersebar di majalah dan surat kabar, seperti Panji Pustaka, Jawa Baru, Asia Raya, Kebudayaan Timur, Panca Raya, Pembangunan, Pembaruan, Nusantara, Arena, Seniman, Wartawan, Gelombang Zaman, Siasat, Gema Suasana, dan Mimbar Indonesia.
GEMTNHAIR1 | 621 HBJ | Tersedia | |
GMA124002S | 811 HBJ g | Perpustakaan | Tersedia |
GMA124001S | 811 HBJ g | Perpustakaan | Tersedia |
GEMTNHAIR5 | 621 HBJ | Tersedia | |
GMA124004S | 811 HBJ g | Perpustakaan | Tersedia |
GMA124003S | 811 HBJ g | Perpustakaan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain